Islamic Calendar

sss

Free Shoutbox Technology Pioneer

iklan

XtraUang dotcom Cara Termudah Mendapatkan Uang Rp. 100.000 s/d Rp. 500.000!

Jumat, 06 Maret 2009

MIMPI

MIMPI


Oleh :

H.B. Jassin









Aku bermimpi puteri Cina

Mau mengajaknya jalan-jalan

Tapi ibunya menjaganya, menjaganya dengan ketat


#

Dia rindu kepada Lian,

Dia terpekik menyambut aku

Tidak mengira aku cinta padanya

Aku bekerja, bekerja, bekerja

Habibie senang tersenyum

Senang tersenyum melihat aku bekerja


#

Buku-buku dicetak,

Buku-buku baru dan cetak ulang

Buku-bukuku dicetak

Banyak, banyak sekali


#

Aku salat, salat Tahajud,

Subuh, Lohor, Asar, Maghrib dan Isa,

Aku salat sanah tiap salat wajib

Dan mengirim doa kepada kedua orang tuaku,

Kepada Hamka dan kawan-kawanku

Subagio Sastrowardojo dan lain-lain


#

Hidupku hidup nyata dan impian

Tak dapat kubedakan mana yang nyata mana impian

keduanya sama dalam hidupku


#

Aku berdoa: Ya Allah,

Bukakanlah hati semua orang

Bukakan hatinya menerima Al-Quran Berwajah Puisi

Dan menyebarkannya keseluruh penjuru


#

Tak dapat aku bedaskan pengalaman nyata,

impian dan harapan

Aku membaca, bacaanku pun menjadi nyata

Aku terbang ke istana Harun Alrasyid,

Melihat Hikayat Seribu satu Malam


#

Pagi-pagi ku baca koran,

Berita-berita terlukis di mata

Waktu tidur berita menjadi nyata

Bercampur baur peristiwa dan impian

Apa yang masuk dan keluar benakku

Keduanya mempunyai nilai yang sama

Benakku sungguh luar biasa

Apa yang keluar dari benak Taufik Ismail, Hamid Jabbar,

dan Sutardji Calzoum Bachri, menjadi bagian dari benakku

Alangkah besar alangkah Agung Tuhanku!


Jakarta '96


Catatan:


Sajak ini ditulis oleh HB Jassin tahun 1996, sebelum Paus Sastra Indonesia itu terserang penyakit stroke. Menurut penuturan Ritawati, sajak tersebut berasal dari mimpi Jassin yang kemudian diubah menjadi puisi.


Oase


Republika Edisi On Line, 10 Oktober 1999




Sajak-sajaknya yang Lain

Penyair-penyair Lain




Baca Selengkapnya.....

sjak-sajak rendra

sajak-sajak rendra



Rumpun Alang-alang


Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang

Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang

Di hatiku alang-alang menancapkan akar-akarnya yang gatal

Serumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal


Gelap dan bergoyang ia

dan ia pun berbunga dosa

Engkau tetap yang punya

tapi alang-alang tumbuh di dada


Surat Cinta


Kutulis surat ini

kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,

Dan angin mendesah

mengeluh dan mendesah,

Wahai, dik Narti,

aku cinta kepadamu !


Kutulis surat ini

kala langit menangis

dan dua ekor belibis

bercintaan dalam kolam

bagai dua anak nakal

jenaka dan manis

mengibaskan ekor

serta menggetarkan bulu-bulunya,

Wahai, dik Narti,

kupinang kau menjadi istriku !


Kaki-kaki hujan yang runcing

menyentuhkan ujungnya di bumi,

Kaki-kaki cinta yang tegas

bagai logam berat gemerlapan

menempuh ke muka

dan tak kan kunjung diundurkan.


Selusin malaikat

telah turun

di kala hujan gerimis

Di muka kaca jendela

mereka berkaca dan mencuci rambutnya

untuk ke pesta.

Wahai, dik Narti

dengan pakaian pengantin yang anggun

bunga-bunga serta keris keramat

aku ingin membimbingmu ke altar

untuk dikawinkan

Aku melamarmu,

Kau tahu dari dulu :

tiada lebih buruk

dan tiada lebih baik

dari yang lain ......

penyair dari kehidupan sehari-hari,

orang yang bermula dari kata

kata yang bermula dari

kehidupan, pikir dan rasa.


Semangat kehidupan yang kuat

bagai berjuta-juta jarum alit

menusuki kulit langit :

kantong rejeki dan restu wingit

Lalu tumpahlah gerimis

Angin dan cinta

mendesah dalam gerimis.

Semangat cintaku yang kuta

batgai seribu tangan gaib

menyebarkan seribu jaring

menyergap hatimu

yang selalu tersenyum padaku.


Engkau adalah putri duyung

tawananku

Putri duyung dengan

suara merdu lembut

bagai angin laut,

mendesahlah bagiku !

Angin mendesah

selalu mendesah

dengan ratapnya yang merdu.

Engkau adalah putri duyung

tergolek lemas

mengejap-ngejapkan matanya yang indah

dalam jaringku

Wahai, putri duyung,

aku menjaringmu

aku melamarmu


Kutulis surat ini

kala hujan gerimis

kerna langit

gadis manja dan manis

menangis minta mainan.

Dua anak lelaki nakal

bersenda gurau dalam selokan

dan langit iri melihatnya

Wahai, Dik Narti

kuingin dikau

menjadi ibu anak-anakku !

Baca Selengkapnya.....

About Me

Foto saya
saya hanya orang yang ingin menjadi orang yang sukses !!! Santay dg kehidupan hadapi apa adanxa syukuri apa yg ada hidup adalah anugrah

salam jumpa

assalamualaikum.wr.wb
selamat datang di blog kami smoga bermanfaat amiiin?
wassalamualaikum.wr.wb

new album

new album
senyum manyun

blognya mas bolet ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO